Dewan Keamanan PBB hari Jumat, (22/12/2023) waktu New York atau Sabtu dinihari waktu Jakarta, menyetujui resolusi mengenai krisis berkelanjutan di Gaza, dengan 13 suara mendukung, dan AS serta Rusia abstain, menuntut pengiriman bantuan kemanusiaan yang segera, aman, dan tidak terhalang dalam skala besar langsung kepada penduduk sipil Palestina di seluruh Jalur Gaza. (Sumber: United Nations)
WASHINTON, KABAR.ID– Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Jumat mengesahkan resolusi yang menuntut semua pihak melakukan “langkah-langkah mendesak” untuk membuka akses kemanusiaan yang lebih luas, aman, dan tanpa hambatan ke Gaza.
Resolusi tersebut menuntut pihak-pihak berkonflik mengizinkan dan membuka semua rute menuju dan di seluruh Jalur Gaza, termasuk pintu-pintu perbatasan, guna memastikan staf kemanusiaan dan bantuan tersalurkan kepada warga sipil yang membutuhkan.
Resolusi tersebut meminta Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menunjuk seorang koordinator senior kemanusiaan untuk mempercepat pengiriman bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di Gaza.
Sesolusi itu juga meminta agar koordinator tersebut secepatnya membentuk mekanisme PBB guna mempercepat penyediaan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Resolusi itu turut menekankan pentingnya kerja sama yang erat dan tanpa hambatan antara pihak-pihak yang berkonflik dengan koordinator yang telah ditunjuk untuk secepatnya melaksanakan mandatnya.
Resolusi itu juga menuntut pembebasan semua sandera “secepatnya dan tanpa syarat”, dan menyeru semua pihak mematuhi hukum internasional, dan menghindari serangan terhadap warga sipil dan objek-objek sipil.
Resolusi tersebut menuntut semua pihak menjamin keselamatan dan keamanan personel PBB, dan menekankan bahwa staf kemanusiaan harus dilindungi.
Dewan Keamanan juga meminta Sekjen PBB agar melaporkan secara tertulis implementasi resolusi tersebut kepada DK PBB dalam waktu lima hari kerja. (Anadolu/Ant/KBG)